Maraknya permainan internet atau game online mulai disorot Pemerintah Daerah Tangerang, Banten. Rencananya, pemerintah membatasi jam operasi permainan guna mengurangi dampak negatif pada anak-anak sekolah.
Tak jarang anak-anak sekolah masih berseragan dan menyandang tas saat didapati sedang tenggelam dalam game online. Jumlah penggemar game online memang terbilang besar. Tak heran jika pengelola warung internet ramai-ramai menyediakan layanan permainan tersbut.
Sementara mayoritas pengunjung adalah anak-anak usia sekolah. Bahkan tak jarang mereka dijumpai saat jam sekolah. Tugas utama pun terabaikan. Hanya dengan Rp 6000 per dua jam, perhatian mereka tercurah ke permainan tersebut. Tentu kenyataan itu mengundang keprihatinan banyak pihak.
Kini pemerintah setempat akan turun tangan mengatur jam operasional warnet penyedia game online. Keputusan itu tentu didukung para orangtua. Sementara penyedia layanan game online menyikapi dengan kekhawatiran.